Biji tanaman karet, sampai saat ini masih difungsikan sebatas untuk penyedia bibit tanaman, padahal potensi lain seperti kandungan minyak nabati dan sebagai pakan ternam masih memungkinkan. Untuk keperluan pembibitanpun hanya clone-clone tertentu yang biasa digunakan. Sebagai material pembibitan, biji yang sudah jatuh sebaiknya segera di tanam, namun terkadang untuk keperluan tertentu, terpaksa biji yang jatuh tidak bisa langsung ditanam .... bahkan harus menempuh jarak yang cukup jauh menuju lokasi pembibitan. Nah pada kasus seperti ini, biji tersebut harus diparlakukan lain apabila menginginkan daya tumbauh dan kualitas bibit yang baik. Berikut ini adalah beberapa cara penanganan biji tersebut;
1. Perendaman
Untuk biji yang kesegarannya sudah merosot mendekati nilai kritis (60%), perlu di rendam dalam air.
2. Penyimpanan
Penyimpanan untuk jangka lama menggunakan cold storage suhu 7 – 10 derajat celcius, hasil percobaan menunjukkan penyimpanan 2 bulan tidak menunjukkan kemerosotan yang berarti, hanya saja masa dormansinya menjadi lebih panjang, dari 21 hari menjadi 30 hari.
3. Pengangkutan
Untuk pengiriman biji yang memakan waktu lama via darat, bisa digunakan serbuk gergaji dengan perbandingan 1 : 1, gunakan serbuk yang tidak mengandung minyak aeteris dan yang sudah agak lama tersimpan.
4. Fungisida.
Sebelum disimpan di cold storage biji diperlakukan dengan fungisida 20 cc / liter untuk perendaman biji sebanyak 5000 selama 5 menit.
5. Pengemasan.
Pengiriman via udara atau jarak dekat, gunakan kantong plastic 70 x 50 cm dengan ketebalan 0,13 mm dan setiap kantong berisi 2000 butir, plastic diperforasi 80 lubang. ( satu lubang untuk respirasi 25 butir biji). Setiap 4 kantong plastic dikemas jadi satu karung goni.
6.Uji viabilitas biji karet
a.Uji kesegaran visual
Biji diambil acak kemudian dibelah dan dilihat
-sangat baik :
-cukup baik
-kurang baik
-Rusak
-Sangat rusak
b.Uji dengan tetrazolium
c.Uji dengan media pasir
Biji dikecambahkan dan diamati setiap minggu sampai 30 hari.
0 comments:
Posting Komentar