Petani karet kini menikmati hasil yang cukup membantu perekonomian keluarga, bahkan hasil yang di dapat saat ini lebih dari cukup untuk ukuran kepemilikan satu kapling ( kurang lebih 2 Ha ). bisa dibayangkan sebuah perkebunan karet yang memiliki ribuan ha, sudah pasti meraup keunhtungan yang kian melambung.
latex
mushroom
rubber tapping
latex cup
waste water treatment
oil palm
weeds
rubber tree

Jumat, 31 Juli 2009

SMK3

SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Sistem Manajement Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan keharusan untuk diterapkan di setiap perusahaan di Indonesia yang mempekerjakan sedikitnya 100 pekerja atau lebih, atau mempekerjakan kurang dari 100 pekerja akantetapi memiliki resiko K3 yang tinggi. Berikut saya posting criteria-kriteria yang harus dipenuhi dalam menjalankan system manajeman tersebut. Criteria ini bias juga dipakai untuk panduan meng audit SMK3. semoga bermanfaat.


1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN
1.1 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
1.3 Tinjauan Ulang dan Evaluasi
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja

2. STRATEGI PENDOKUMENTASIAN
2.1 Perencanaan Rencana Strategi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2.2 Manual Sistem Manajemen K3
2.3 Penyebarluasan Informasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

3. PENINJAUAN ULANG PERANCANGAN (DESIGN) DAN KONTRAK
3.1 Pengendalian Perancangan
3.2 Peninjauan Ulang Kontrak

4. PENGENDALIAN DOKUMEN
4.1 Persetujuan dan Pengeluaran Dokumen
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen

5. PEMBELIAN
5.1 Spesifikasi dari pembelian barang dan jasa
5.2 Sistem Verifikasi Untuk Barang dan Jasa Yang Dibeli
5.3 Kontrol Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan

6. KEAMANAN BEKERJA BERDASARKAN SISTEM MANAJEMEN K3
6.1 Sistem Kerja
6.2 Pengawasan
6.3 Seleksi dan Penempatan Personil
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan Perubahan Sarana Produksi
6.6 Pelayanan
6.7 Kesiapan untuk Menangani Keadaan Darurat
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

7. STANDAR PEMANTAUAN
7.1 Pemeriksaan Bahaya
7.2 Pemantauan Lingkungan Kerja
7.3 Peralatan Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian
7.4 Pemantauan Kesehatan

8. PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN
8.1 Pelaporan Keadaan Darurat
8.2 Pelaporan Insiden
8.3 Penyelidikan Kecelakaan Kerja
8.4 Penanganan Masalah

9. PENGELOLAAN MATERIAL DAN PERPINDAHANNYA
9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis
9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan
9.3 Bahan-bahan Berbahaya

10. PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN DATA
10.1 Catatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
10.2 Data dan Laporan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

11. AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3
11.1 Audit Internal Sistem Manajemen K3

12. PENGEMBANGAN KETERAMPILAN DAN KEMAMPUAN
12.1 Strategi Pelatihan.
12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Supervisor
12.3 Pelatihan bagi Tenaga Kerja
12.4 Pelatihan untuk Pengenalan bagi Pengunjung dan Kontraktor
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus


Jumat, 24 Juli 2009

OHSAS 18001 Ver 2007

Seperti halnya System manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang berlku di indonesia, OHSAS 18001 adalah suatu seri penilaian terhadap system manejemen Keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku di tingkat internasional. Dalam system ini organisasi akan diharuskan untuk mengelola tingkat bahaya dan resiko agar tidak menimbulkan suatu insuden serta mengelola kesehatan bagi semua pekerja yang ada.

Bagi anda yang sudah meng-implementasikan OHSAS versi 1999, berikut adalah klusul-klausul dalam kedua versi 2007. Perlu diketahui bahwa versi 1999 akan habis masa berlakunya pada bulan jui 2009. Untuk itu segera revisi OHSAS anda ke versi 2007. Akhrinya, mudah-mudahan tulisan ini ada manfaatnya.

1. Scope
2. Reference publications
3. Terms and definitions (23 items)
4. OH&S management system requirements
4.1 General requirements
4.2 OH&S policy
4.3 Planning
4.3.1 Hazard identification, risk assessment and determining controls
4.3.2 Legal and other requirements
4.3.3 Objectives and programme(s)
4.4 Implementation and operation
4.4.1 Resources, roles, responsibility,
accountability and authority
4.4.2 Competence, training and awareness
4.4.3 Communication, participation and
Consultation
4.4.4 Documentation
4.4.5 Control of documents
4.4.6 Operational control
4.4.7 Emergency preparedness and response
4.5 Checking
4.5.1 Performance measurement and monitoring
4.5.2 Evaluation of compliance
4.5.3 Incident investigation, nonconformity,
corrective action and preventive action
4.3.5.1 Incident investigation
4.3.5.2 Nonconformity, corrective action and
preventive action
4.5.4 Control of records
4.5.5 Internal audit
4.6 Management review




SYSTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

Seri ISO yang satu ini berfokus pada lingkungan hidup. Di dalamnya mencakup pelestarian ligkungan, pencegahan pencemaran lingkungan dan pemanfaatan sumber daya se efisien mungkin. Ada pepatah yang sering diucapkan pada pelestarian lingkungan ini yaitu “Kita tidak mewariskan lingkungan ini kepada anak cucu kita, akantetapi kita meminjam dari mereka”
Berbeda dengan ISO 9001 (mutu) dalam seri ini kita diwajibkan untuk memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi lingkungan. Sebagai acuan dalam perundang-undangan lingkungan anda bisa melihat di www.menlh.go.id.
Sebagai panduan awal, berikut klausul klausul yang ada pada ISO 14001 nersi 2004. Semoga bisa bermanfaat.

1. Ruang Lingkup
2. Referensi
3. Terminologi dan Devinisi
4. Persyaratan
4.1. Persyaratan Umum
4.2. Kebijakan Lingkungan
4.3. Perencanaan
4.3.1. Aspek Lingkungan.
4.3.2. Persyaratan peraturan perundang-undangan dan lainnya.
4.3.3. Obyektif, Target dan Pogram.
4.4. Penerapan dan operasi.
4.4.1. Sumber daya, Peran, Tanggung jawab dan Wewenang.
4.4.2. Kompetensi, Pelatihan dan Pemahaman.
4.4.3. Komunikasi.
4.4.4. Dokumentasi.
4.4.5. Pengendalian Dokumen.
4.4.6. Pengendalian Operasional.
4.4.7. Kesiagaan dan tanggap darurat.
4.5. Pemeriksaan
4.5.1. Pemantauan Dan Pengukuran.
4.5.2. Evaluasi Penaatan
4.5.3. Non Conformity, Corrective Action, Preventive Action
4.5.4. Pengendalian Catatan
4.5.5. Audit Internal
4.6. Tinjauan Manajemen.

Rabu, 15 Juli 2009

ISO 9001 versi 2008 (PERSYARATAN)

ISO 9000 adalah suatu seri ISO yang merupkan standardisasi mutu, atau dengan kata lain mutu dari produk yang dihasilkan suatu organisasi / perusahaan adalah tujuan utama dalam penerapan seri ini. Akhirnya, kepuasan pelanggan merupakan sasaran utama yang akan dicapai.
Untuk penerapan system ini tentu saja organisasi akan memerlukan konsultan atau suatu badan sertifikasi international. Ada banyak badan sertifikasi yang bisa kita gunakan jasanya, akan tetapi untuk urusan pemilihan badan sertifikasi hendaknya perlu mempertimbangkan kredibilitas badan tersebut di dunia international.
Bagi anda yang ingin menerapkan ISO 9001 versi 2008, berikut ini adalah klausul-klausul yang ada. Mudah-mudahan bisa mnjadi panduan baik untuk sertifikasi awal maupun untuk revisi ke versi 2008.


1 Lingkup
1.1 Umum
1.2 Penerapan

2 Acuan yang mengatur

3 Istilah dan definisi

4 Sistem Manajemen Mutu

4.1 Persyaratan umum

4.2 Persyaratan dokumentasi
4.2.1 Umum
4.2.2 Pedoman Mutu
4.2.3 Pengendalian dokumen
4.2.4 Pengendalian rekaman

5 Tanggung jawab manajemen
5.1 Komitmen manajemen
5.2 Fokus pada Pelanggan
5.3 Kebijakan mutu
5.4 Perencanaan
5.4.1 Sasaran mutu
5.4.2 Perencanaan sistem manajemen mutu
5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
5.5.1 Tanggung jawab dan wewenang
5.5.2 Wakil manajemen ( MR )
5.5.3 Komunikasi internal
5.6 Tinjauan manajemen
5.6.1 Umum
5.6.2 Tinjauan masukan (Review input)
5.6.3 Tinjauan keluaran ( Review output )

6 Pengelolaan sumber daya
6.1 Penyediaan sumber daya
6.2 Sumber daya manusia
6.2.1 Umum
6.2.2 Kompetensi, Pelatihan, dan Pemahaman
6.3 Prasarana (Infrastructure)
6.4 Lingkungan kerja ( Work environment )


7 Realisasi Produk (Product realization)
7.1 Perencanaan realisasi produk
7.2 Proses yang berkaitan dgn pelanggan
7.2.1 Penetapan persyaratan yg berkaitan dengan produk
7.2.2 Tinjauan persyaratan berkaitan dengan produk
7.2.3 Komunikasi pelanggan

7.3 Perancangan dan pengembangan (Design and development)
7.3.1 Perencanaan perancangan dan pengembangan
7.3.2 Masukan perancangan dan pengembangan
7.3.3 Keluaran perancangan dan pengembangan
7.3.4 Tinjauan perancangan dan pengembangan
7.3.5 Verifikasi perancangan dan pengembangan
7.3.6 Validasi perancangan dan pengembangan
7.3.7 Pengendalian perubahan perancangan dan pengembangan

7.4 Pembelian
7.4.1 Proses pembelian
7.4.2 Informasi pembelian
7.4.3 Verifikasi produk yang dibeli

7.5 Produksi dan penyediaan jasa/ layanan
7.5.1 Pengendalian produksi dan penyediaan jasa/ layanan
7.5.2 Validasi proses untuk produksi dan penyediaan jasa/ layanan
7.5.3 Identifikasi dan mampu telusur
7.5.4 Properti pelanggan
7.5.5 Menjaga kondisi produk

7.6 Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran

8 Pengukuran, analisis dan perbaikan
8.1 Umum

8.2 Pemantauan dan pengukuran (Monitoring & measurement)
8.2.1 Kepuasan Pelanggan
8.2.2 Audit internal
8.2.3 Pemantauan dan pengukuran proses
8.2.4 Pemantauan dan pengukuran produk

8.3 Pengendalian produk yang tidak sesuai

8.4 Analisis data

8.5 Perbaikan
8.5.1 Perbaikan berlanjut (Continual improvement)
8.5.2 Tindakan koreksi (Corrective action)
8.5.3 Tindakan pencegahan

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls